Senin, 01 Juli 2013

PERUSAHAAN ASOSIASI PETANI PENGUSAHA KOPI 

JAWA BARAT ( AP2KJB )


Sejak berdirinya Asosiasi AP2KJB banyak hal yang sudah dilakukan dari merangkul para komoditi kopi se- Jawa Barat hingga Mengjak Pemerintah untuk menertibkan berlangsungnya Komoditi yang sejak 19 tahun yang lalu sudah ada dan menjadi komoditi unggulan Jawa Barat Khususnya Kabupaten Bandung.
sehingga Asosiasi yakin jika tahun ini adalah pembenahan dan nanti mampu menerobos pasar ekspor luar negeri untuk tahun 2014 yang akan datang.
Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat ( AP2KJB ) mempunyai melahirkan 1 satu perusahaan yang kuat yakni perusahaan gabungan yang nantinya menjadi poros tengah menaikkan bendera Jawa Barat hingga ke Luar negeri.
Perusahaan ini di Beri Nama CV. WEST JAVA COFFEE. dan perusahaan ini dibantu oleh 13 perusahaan kopi yang tersebar diseluruh Jawa Barat, hingga hal ini menjadi satu kesatuan yang utuh, untuk pembatas datangnya perusahaan asing lagi ke Jawa Barat.

Perusahaan Komoditi Kopi Jawa Barat. :

1.     PT. Indocoffe parahyangan                                 
2.     CV. Kemitraan Usaha Bersama ( KUB )
3.     CV. Mahkota Java Coffee                                    
4.     CV. Pasundan Prianger Coffee
5.     CV. Pulo Kopi
6.     CV. Priangan Montain Coffee
7.     CV. Walid Kopi
8.     CV. Kopi Mandiri
9.     CV. Pribumi Kopi
     10.   CV. Andika Pratama  
     11.   CV. Kovi Wangun Lestari  
     12.   CV. Mekarsari Coffee
     13.   Koperasi Pancen Lestari
Bapak Enjang Rukmana ( Alek ) menyebutkan ini merupakan pondasi dasar bagi kami untuk bangkit menjunjung tinggi Bendera Jawa Barat hingga di kenal di mata Dunia "tegasnya.

1. Gudang CV. West Java Coffee/ CV Warehouse West Java Coffee







 2. Bagian Dalam/ the inside of the warehouse








 3. Barang Tahun 2012/ Coffee goods in 2012



Terimakasih atas kunjungan anda semoga komoditi Kopi Jawa Barat menemukan kesejahteraan yang abadi, hingga ekspor kemanca negara.
Aminnn..... 

Thank you for visiting West Java Coffee commodity may find eternal welfare, exports to foreign countries.

Aminnn .....

HARGA KOPI JAWA BARAT ANJLOK, MENYEBABKAN KERESAHAN PETANI DAN PENGUSAHA


Senin 01 Juli 2013

Lagi-lagi komoditi pengusaha kopi jawa barat diresahkan dengan anjloknya harga kopi di jawa barat, hal ini memicu disebahagian daerah yang ditanami kopi akan beralih komodity ke sayur-mayur atau lain sebagainya.

sebagaimana yang diutarakan seorang petani kopi daerah cimaung bernama Dadan Permana ungkapnya "jika memang harus begini terus harga kopi yang tidak karuan saya beserta petani yang lain mau beralih ke sayur-mayur, atau cengkeh, biarlah tanaman kopi yang sudah ada kami babat semua dari pada kopi kami tidak terjual, dan jikapun ada pembeli harus dengan harga murah, itupun kalau dibayar kes, sebagian kopi kami belum, dibayar sama pengusaha yang sudah ada dan sekarang entah kemana tidak kelihatan lagi.".




Ketua Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat Bpk. Alek menyebutkan inilah dampak dari Perusahaan-perusahaan asing yang dari awal mengacau datang ke Jawa Barat membeli langsung ke Petani dan akhirnya setelah kuota kontrak mereka selesai kami harus di ributkan dengan sebahagian lagi hasil panen kopi, dan ini mau dibawa kemana?? sementara adapun pembeli" sekarang menekan dengan harga yang murah.

sementara hasil panen kopi sekarang baru 50 % dan 50 % lagi hingga bulan september nanti kami harus berupaya bagaimana tahun ini hasil panen bisa terjual semua, dan ini merupakan cambukan akhir bagi kami DAN KAMI MERASA DI BODOHI SEBAGAI PRIBUMI ASLI JAWA BARAT  dalam menyelamatkan komoditi kopi jawa barat. Untuk tahun 2014 kami harus bisa Ekspor membuka pasar sendiri "tegasnya/

 

Jumat, 28 Juni 2013



BERKAT PEMERINTAH KAB. BANDUNG
ASOSIASI PETANI PENGUSAHA KOPI JAWA BARAT ( AP2KJB )
MENEMUKAN TITIK BARU 
MENGEMBANGKAN KOMODITI KOPI JAWA BARAT





 Coretan Sejarah Kopi Jawa Barat


Mengenal kopi berarti harus mengenal sejarah tentang kopi lebih dahulu, sebab sejarah merupakan catatan terpenting yang harus kita hormati. Kopi  merupakan komodity terbesar di Dunia, sebab kita mesti Bangga bahwa Indonesia merupakan Komodity kopi terbesar no 3 di Dunia setelah Brazil dan Colombia. Dan ketiga Negara inilah yang membagi ( ekspor ) hasil kopi ke berbagai Negara- negara di belahan Dunia ini.

Istilah kopi pertama kali dikenal di Indonesia yaitu pada tahun 1696 melalui VOC Belanda dan Jawa Barat salah satu tempat penanaman kopi pertama kali di Indonesia seperti Bogor,  Bandung ( Priangan ), Sukabumi, Banten hingga kemudian menyebar ke daerah lain seperti Pulau Sumatera, Sulawasi, Bali dan Timor. Tak lama setelah itu, kopi menjadi komoditi dagang yang sangat diandalkan VOC. Ekspor kopi pertama dilakukan tahun 1711 oleh VOC, dan dalam tempo 10 tahun ekspor meningkat sampai 60 ton/tahun. Karenanya, Hindia Belanda menjadi tempat perkebunan pertama di luar Arabia dan Ethiopia yang membuat VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun 1725 sampai 1780.


Pada tahun 1994 komoditi kopi di Jawa Barat mulai di tumbuh kembangkan oleh Bpk. Ir. Nana Hibarna dengan cara mengirim bibit  dari Aceh ketika masih aktif di Dinas Pertanian Aceh, beliau mengirim bibit untuk ditanam pertama kali di daerah pangalengan, bibit tersebut dibagikan secara gratis kepada masyarakat untuk mulai ditanami Kopi, awalnya banyak masyarakat yang tidak mau menanam karena mengingatkan saat penjajahan Belanda di Indonesia. Dilemma ketakutan inilah yang
menjadi tantangan besar bagi pembawa budidaya kopi di Jawa Barat, sehingga harus merobah Paradigma masyarakat terlebih dahulu sebelum budidaya kopi di tumbuh kembangkan secara menyeluruh di Jawa Barat. 

      a.    PRODUKSI KOPI
    
Kopi merupakan salah satu komoditi yang banyak dibudidayakan di kawasan tropik di benua Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, serta di Asia Pasifik. Jenis kopi yang dikenal di pasar internasional adalah :
(1)     Kopi Arabika yang sebagian besar dihasilkan di Colombia, Brasil dan Indonesia; dan
(2)     Kopi Robusta yang banyak dihasilkan di Afrika dan Asia Pasifik.
           
Dari jenis kopi yang diproduksi, kopi Arabika merupakan bagian terbesar ( sekitar 70%) dari total produksi dan 30% sisanya adalah kopi Robusta. Trend produksi kopi dunia cenderung mengalami kenaikan. Produksi tertinggi terjadi pada tahun 1991/92, yaitu lebih kurang 6 juta ton. Rata-rata produksi kopi dunia adalah 5,6 juta ton per tahun.
           
Negara produsen kopi terbesar adalah Brasil dengan produksi rata-rata 1,6 juta ton per tahun, Colombia dengan produksi rata-rata 800 ribu ton per tahun dan Indonesia pada urutan ketiga produsen kopi dunia, dengan produksi rata-rata 500 ribu ton per tahun.
Komodity kopi adalah komodity yang merupakan salah satu kebutuhan perdagangan ekspor pasar internasional, di Indonesia sendiri merupakan produk kopi terbesar no 3 di Dunia, sedangkan dalam perdagangan ekspor, kopi merupakan ekspor terbesar No 2 di Indonesia setelah minyak bumi.

      b.    Budi Daya Kopi

Kopi Arabika (Coffea arabica) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang menjadi produk ekspor unggulan  di Indonesia. Harga kopi arabika lebih mahal dibandingkan dengan kopi robusta karena adanya cita rasa khas.  
Untuk kualitas ekspor saat ini harga kopi arabika berkisar antara US$ 3-5 per kg sedangkan kopi robusta US$ 1,4-2 per Kg
Kopi arabika memiliki persyaratan tumbuh sbb:
  • Ketinggian 700 – 1500 m  dpl dengan kisaran optimum 900 – 1100 m dpl. Batas terendah  ketinggian tempat untuk pertumbuhannya dibatasi oleh ketahanannya terhadap penyakit karat daun (Hemileia vastatrix) dan batas ketinggian tempat tertinggi dibatasi adanya frost (suhu sangat rendah).
  • Iklim memiliki batas yang tegas antara musim kering  dan penghujan atau Iklim C – D menurut Schmidt dan Fergusson dengan curah hujan  1.000–2.000 mm/tahun dengan 3–5 bulan kering.
  • Dapat tumbuh dengan baik pada tanah dengan tekstur geluh pasiran dan kaya bahan organik, terutama pada daerah dekat permukaan tanah.
  • Produksi tanaman dapat stabil bila tersedia sarana pengairan dan atau pohon pelindung.
  • Sifat kimia tanah umumnya menghendaki pH agak masam yaitu 5,5 – 6,5.
Jawa Barat merupakan lahan subur untuk penanaman kopi tumbuh dengan penanaman area 1100 m dari permukaan laut dengan suhu cuaca rata-rata 4-5 bulan masa kering serta dengan Tahapan pekerjaan dalam budidaya Kopi Arabika meliputi persiapan lahan,  pembibitan, perawatan, pengolahan serta tempat penyimpanan yang layak dan standart, semua itu sudah terjalin sejak lama dalam pembinaan komodity kopi di Jawa barat.


1.    Sekilas Tentang Asosiasi Petani Pengusaha Kopi
Jawa Barat ( AP2KJB )


AP2KJB adalah :       

Ø  Organisasi profesi yang berbentuk kesatuan dengan ruang lingkup Jawa Barat yang berdaulat, mandiri, dan independen atas dasar kesamaan kegiatan profesi dan fungsi di bidang tanaman kopi.
Ø  AP2KJB adalah singkatan dari : Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat.


Maksud di Bentuknya AP2KJB :
 
Ø  Wadah / organisasi seluruh petani kopi Jawa Barat
Ø  Wahana perjuangan penyalur aspirasi dan komunikasi timbal balik antara sesama    petani kopi dan Pengusaha Kecil menengah
Ø  Wahana komunikasi timbal balik antara petani kopi dengan organisasi seprofesi lain
Ø  Wahana penggerak dan pengarah peran serta petani kopi dalam semangat gotong royong
Ø  Wahana pembinaan dan pengembangan kegiatan-kegiatan petani kopi


TUJUAN AP2KJB :
Ø  Memberdayakan petani kopi
Ø  Meningkatkan harkat, martabat, dan kesejahteraan petani kopi
Ø  Menggalang kebersamaan petani kopi dalam menghadapi pasar global
Ø  Menggalang pola kemitraan bisnis yang saling menguntungkan

Asosiasi ini lahir disebabkan adanya keresahan dan kekhawatiran  yang dirasakan oleh petani dan para pengusaha kopi yang ada di Jawa Barat, khusus nya di Kab. Bandung sebab setelah para pribumi memarakkan penanaman budidaya kopi sekitar 19 tahun yang lalu, tiba- tiba adanya perusahaan asing yang langsung masuk ke Jawa Barat dan membeli langsung dari para petani, dengan kebutuhan yang sedikit dan hanya membeli dengan kualitas barang yang bagusnya saja. Hal ini jelas sangat merugikan para pribumi pembeli kopi Jawa Barat sebab mata pencaharian mereka otomatis tertutup karena tidak kuat dalam persaingan harga dengan pembeli asing yang langsung masuk ke Jawa Barat.  Ironisnya setelah para pembeli asing tertutup kuota ekspornya mereka pulang ke daerah mereka masing-masing, hal inilah yang memaksa Asosiasi komoditi kopi di Jawa Barat harus ada sebab Asosiasi ini yang di harapkan sebagai Wadah Aspirasi para petani dan pengusaha kopi di Jawa Barat untuk bersatu, mempertahankan milik hasil bumi sendiri.

1.     Perusahaan- Perusahaan Yang Tergabung Dalam Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat ( AP2KJB )

Asosiasi ini merupakan gabungan dari beberapa elemen yang bergerak dalam bidang komoditi kopi di Jawa Barat yakni : Petani, Pengusaha Kopi dan Perhutani Kab. Bandung. Adapun perusahaan –perusahaan kopi yang tergabung dalam Asosiasi ini adalah :

1.     PT. Indocoffe parahyangan                                 
2.     CV. Kemitraan Usaha Bersama ( KUB )
3.     CV. Mahkota Java Coffee                                    
4.     CV. Pasundan Prianger Coffee
5.     CV. Pulo Kopi
6.     CV. Priangan Montain Coffee
7.     CV. Walid Kopi
8.     CV. Kopi Mandiri
9.     CV. Pribumi Kopi
      10.  CV. Andika Pratama 
11. CV. Kovi Wangun Lestari  
12. CV. Mekarsari Coffee
13. Koperasi Pancen Lestari

 
Perusahaan –perusahaan komodity kopi diatas merupakan pelaku budidaya yang berdomisili dan berinteraksi di seluruh jawa barat yang secara lama bersentuhan langsung dengan petani-petani dalam bentuk pembinaan terus-menerus yang ada di Jawa Barat dan besar konsentrasinya di Kabupaten Bandung.


a. Visi AP2KJB
  • Mengangkat taraf hidup masyarakat Petani dan pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan dengan ikut serta dalam Comodity Kopi
  • Menciptakan lingkungan yang dapat memaksimalkan penghijauan hutan serta meningkatkan potensi Sumber Daya Alam
  • Mengembangkan bisnis kami untuk memberikan pandangan masa depan khususnya dalam Budidaya Kopi
  • Merekrut dan membimbing Anggota dan Petani agar memiliki pengalaman dan karakter yang baik khususnya kepada rekan kerja dan petani kopi maupun kepada semua klien  perusahaan Asosiasi baik pulau Jawa maupun Sumatera.
  • Membuat keputusan yang bijak mengenai masalah pembelian, penjualan serta pekerjaan dalam rangka menciptakan stabilitas bagi perusahaan
  • Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
b. MISI AP2KJB

“ SIAP MENJADIKAN KABUPATEN BANDUNG  SENTRAL 
KOPI ARABIKA/ROBUSTA ORGANIK DALAM MENCAPAI PASAR
 EKSPOR INTERNASIONAL”

ASOSIASI PETANI PENGUSAHA KOPI JAWA BARAT ( AP2KJB )
JL. RAYA PANGALENGAN KM 29, DESA CIKALONG,
 KEC. CIMAUNG KAB. BANDUNG SELATAN
Didirikan Pada Tanggal : 12 MEI 2013
DI PANGALENGAN

c. Orientasi Pasar



Sejak dikembangkannya budidaya kopi pada tahun 1994 yang lalu Pasar Kopi Jawa belum pernah Ekspor ke luar negeri padahal kuantitas kopi jawa barat sudah sangat besar hasil panennya tiap tahunnya mengalami peningkatan yang terus menerus membaik hingga tahun 2012 tercatat untuk Kabupaten Bandung saja
menurut Dinas Kehutanan Kab. Bandung Hasil Panen kopi se Jawa Barat mencapai    ± 6000 ton per tahun, angka ini cukup besar. Daerah komulatif tersebut seperti Kabupaten Bandung kabupaten Garut, Kab. Bogor, Kab. Cianjur, Kab. Purwakarta, Kab Sukabumi Kab. Tasik, Kab. Majalengka, dan Kab. Kuningan ini adalah daerah –daerah yang Produktif hasil kopi di Jawa barat. Sementara untuk Jawa Barat sendiri Belum ada sebuah Organisasi Eksportir Kopi ( AEKI ) seperti daerah – daerah lain yaitu : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Sementara jika kita melihat sejarah Jawa Barat adalah tempat pertama kali di kembangkan penanaman Kopi di Indonesia.
Oleh karena belum adanya sebuah organisasi yang mengatur ketentuan tentang budidaya kopi di Jawa Barat khususnya Bandung maka hasil panen kopi tiap tahunnya di kirim ke beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Surabaya, Semarang dan Jawa. Dan hal ini merupakan kerugian besar bagi daerah sendiri sebab hasil kopi Jawa Barat ini tidak dianggap sebab jika di kirim kedaerah lain maka otomatis kopi ini merupakan hasil budidaya daerah mereka sendiri.

5. Letak Permasalahan Dan Kendala-Kendala  Petani Dan Pedagang

            a. Modal Usaha

Dalam hal permodalan belanja kopi ke petani hingga saat ini perusahaan-perusahaan yang terhimpun dalam Asosiasi hanya menggunakan dana yang sangat terbatas. yang menjadi sorotan utama Asosiasi selama ini sangat merasa khawatir dengan kondisi saat sekarang ini yang sedang mencapai masa panen raya, kondisi yang sangat Ironis adalah menguras pemikiran AP2KJB saat ini adalah setelah para Pembeli Asing ( ekspor ) sudah tertutup kuota ekspor sekarang mereka tidak belanja lagi maka pertanyaan bersama hasil panen petani setengahnya lagi hendak dikemanakan?? Inilah yang memaksa AP2KJB harus bergerak cepat hingga ketingkat pemerintah Kabupaten Bandung, Syukurnya pemerintah kabupaten Bandung sangat terbuka dengan gagasan dari Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa barat.
Saat ini kurangnya biaya permodalan perusahaan dalam AP2KJB maka komodity ini hanya bergantung kepada pasar lokal, seperti Medan, Surabaya, dan Jawa. sementara antara permintaan dan kuantitas barang yang ada tidak sebanding.  layaknya melihat kuantitas dan kualitas kopi jawa barat sudah layak ekspor. namun yang terjadi saat ini AP2KJB belum mampu menyelamatkan harapan petani yang semakin bertambah jikalau hasil panen tiap musimnya membludak banyak. Dan Alhamdulillah rekan-rekan selama ini lebih mengutamakan kepentingan dan harapan petani dari pada mengutamakan sarana dan prasarana  untuk sendiri.

b.  Pasar yang tidak teratur
Urgensi permasalahan yang paling menonjol saat ini yang dihadapi Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat ( AP2KJB ) adalah adanya perusahaan-perusahaan ekspor asing yang langsung masuk ke Jawa Barat membeli hasul panen langsung dari petani, mereka hadir dengan seenaknya membeli dan merusak harga pasar padahal kebutuhan mereka hanya sedikit, sehingga mengakibatkan pengusaha Pribumi Asli yang tadinya mampu membeli dan menampung barang dengan otomatis tertutup mata pencahariannya.
Hal ini yang menjadikan mirisnya perasaan para pengusaha lokal sebab 19 tahun sudah komodity kopi di marakkan di Jawa Barat tiba-tiba orang asing datang tanpa melihat pribumi yang sudah lama ada sehingga terkesan mereka menjajah kita di daerah sendiri.

Harapan ASOSIASI AP2KJB dalam hal ini pemerintah harus ikut serta dalam mengatur segmen pasar lokal berupa adanya undang-undang ( PERDA ) yang mana setiap perusahaan asing yang masuk harus membeli dari pengusaha lokal dan tidak boleh langsung membeli ke petani, sehingga petani dan pengusaha kecil dapat hidup makmur dan sejahtera. Sehingga  secara umum pemerintah Jawa Barat dan Khusus nya Pemerintah Kab. Bandung dalam perannya mengangkat harkat dan martabat masyarakat dapat tercapai.
 
a.    Keluhan petani tidak dapat bantuan dan perhatian dari Pemerintah

Dalam sejarah komodity kopi Jawa Barat khususnya Kab. Bandung dan Bandung Barat, banyaknya petani kopi yang belum merasakan bantuan dan perhatian dari pemerintah, khususnya dalam menstabilkan harga pasar ketika panen raya tiba seperti saat sekarang ini, harga sangat anjlok sementara petani harus melanjutkan kehidupan seharian dengan naik ke atas gunung dan membawa hasil panen untuk di jual sementara harga kopi sangat murah untuk dijual. 

Mewakili ribuan petani kopi dijawa barat yang telah kami lakukan interaksi dalam waktu lama secara terus menerus Semoga Komoditi Kopi Jawa Barat bisa Ekspor ke luar negeri, hal ini tentu menjadi kebanggaan hasil Sumber daya Alam Jawa Barat. disamping itu harapan kami semoga pemerintah ikut andil dalam mengembangkan budidaya Komoditi Kopi di Jawa Barat Padahal jujurnya komodity kopi ini adalah salah satu pertanian yang sangat  elit hingga mencapai segmen pasar luar negeri ( ekspor ) dan merupakan perdagangan ekspor terbesar no. 2 di dunia setelah perdagangan ekspor minyak bumi. Sehingga dalam hal ini pemerintah adalah sentral sekaligus tolak ukur maju dan berkembangnya suatu daerah.
Adapun bantuan dari pemerintah selama ini tidak menyentuh hingga ke tingkat petani, dan ironisnya bantuan tersebut hanya sampai ke tingkat kaum kapitalis. Hal ini sudah menjadi sorotan petani dan pengusaha khususnya AP2KJB selama ini, sebab AP2KJB ini berhubungan langsung ke petani-petani kopi yang ada di Jawa Barat khususnya Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat.

PENUTUP

Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat ( AP2KJB ) adalah sebuah wadah aspirasi para petani dan pengusaha kopi yang senantiasa yakin akan mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sesama komoditi kopi Jawa Barat sehingga akan mampu menjadi garis batas terhadap para pengusaha asing yang datang ke Jawa Barat. Dengan rasa kesatuan dan persatuan inilah yang di yakini menjadi penunjang taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat petani kopi Jawa Barat sehingga akan mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Jawa Barat khususnya Kabupaten Bandung.

            Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat ( AP2KJB ) juga yakin bahwa dengan eratnya perhatian dan uluran tangan Pemimpin Kabupaten Bandung dalam membudidayakan Komoditi kopi serta dapat membuka sector ekspor pasar internasional maka AP2KJB yakin bahwa Kabupaten Bandung mampu menjadi Sentral komodity kopi kebanggaan Jawa Barat. Aminn…...

Salam AP2KJB kepada Pembaca


* Penulis : Abdurrahman